Simulasi Take Over KPR BSI

Sebagai langkah pertama sebelum mengambil keputusan, memahami Simulasi Take Over KPR BSI ini sangat penting agar nasabah dapat membuat keputusan yang tepat dan sesuai dengan kondisi keuangan dan tujuan keuangan jangka panjang.

Dengan memahami simulasi ini, nasabah bisa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan merencanakan keuangan mereka ke depan. Selengkapnya, simak uraian dibawah ini !

Apa Itu Take Over KPR BSI ?

Simulasi Take Over KPR BSI

Sebelum membahas terkait topik utama Simulasi Take Over KPR BSI, terlebih dahulu akan dibahas mengenai apa itu take over KPR BSI. 

Take over KPR adalah proses pemindahan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari satu bank ke bank lain, dalam hal ini ke Bank Syariah Indonesia (BSI). 

Langkah ini dilakukan nasabah untuk mendapatkan syarat dan ketentuan yang lebih menguntungkan, seperti suku bunga atau layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Dengan mengambil take over KPR ke BSI, nasabah yang sebelumnya memiliki KPR konvensional dapat mengalihkan ke KPR syariah dengan skema pembiayaan berbasis prinsip syariah.

Simulasi Take Over KPR BSI

Simulasi Take Over KPR BSI merupakan langkah yang semakin banyak dipilih oleh nasabah yang ingin memindahkan pinjaman mereka dari bank konvensional ke bank syariah. 

Dalam simulasi ini, nasabah dapat melihat bagaimana sisa pinjaman, tenor, dan biaya-biaya terkait berpengaruh terhadap cicilan bulanan mereka.

Misalkan nasabah memiliki KPR di bank lain dengan rincian sebagai berikut :

  • Sisa Pokok KPR : Rp 500 juta
  • Suku Bunga/KPR Bank Asal : 9% per tahun
  • Tenor Tersisa : 15 tahun

Jika kalian melakukan take over ke Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan ketentuan :

  • Margin BSI : 6% per tahun (fixed)
  • Tenor Baru : 15 tahun (sesuai tenor tersisa)

Maka, simulasi cicilan yang bisa dihitung adalah sebagai berikut :

  1. Perhitungan Cicilan Bulanan (Tanpa Biaya Lainnya)

Margin tetap BSI (6%) akan menghitung kembali cicilan pokok berdasarkan sisa pinjaman Rp 500 juta, dengan margin tetap 6% dan tenor 15 tahun.

  1. Total Cicilan Bulanan:

Setelah perhitungan, cicilan bulanan di BSI bisa lebih rendah jika dibandingkan dengan cicilan bank asal karena margin yang lebih kompetitif.

  1. Total Pembayaran Selama Tenor

Total pembayaran selama 15 tahun dapat dihitung untuk melihat apakah bunga dan biaya yang dikenakan di BSI lebih murah dalam jangka panjang dibandingkan dengan biaya total di bank asal.

Syarat Take Over KPR BSI

Simulasi Take Over KPR BSI

Layaknya melakukan Simulasi KPR BSI Griya Simuda, pada prosedur Simulasi Take Over KPR BSI juga dibutuhkan persiapkan syarat dokumen agar proses dapat berjalan dengan lancar.

Berikut adalah beberapa persyaratan umum yang biasanya diterapkan oleh BSI:

1. Memiliki KPR yang Aktif di Bank Lain

Nasabah yang ingin melakukan take over wajib memiliki KPR aktif yang masih berjalan di bank lain, dengan status pinjaman yang lancar dan tidak ada tunggakan.

2. Surat Keterangan Pelunasan dari Bank Asal

Bank asal tempat KPR diajukan akan memberikan surat keterangan pelunasan setelah bank tersebut menerima pembayaran penuh dari BSI. Surat ini digunakan sebagai bukti bahwa hutang KPR di bank asal sudah dilunasi.

3. Dokumen Identitas Diri

Bawa dokumen identitas seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), NPWP, dan dokumen tambahan lainnya seperti Kartu Keluarga (KK) atau Surat Nikah, jika diperlukan.

4. Slip Gaji atau Bukti Penghasilan

BSI akan meminta slip gaji atau bukti penghasilan lain yang sah untuk menilai kemampuan nasabah dalam membayar cicilan KPR.

5. Rekening Koran atau Buku Tabungan

Untuk memastikan stabilitas keuangan nasabah, bank akan meminta salinan rekening koran atau buku tabungan selama 3-6 bulan terakhir.

6. Surat Perjanjian KPR dari Bank Asal

Nasabah juga perlu menyerahkan salinan surat perjanjian KPR yang sudah disepakati dengan bank asal untuk mempermudah verifikasi informasi terkait kredit yang sedang berjalan.

Biaya Administrasi dan Biaya Lainnya

Pastikan nasabah mempersiapkan biaya administrasi yang mungkin timbul selama proses take over, seperti biaya notaris, biaya appraisal, dan biaya lainnya sesuai dengan kebijakan BSI.

Kenapa Harus Paham Simulasi Take Over KPR BSI ?

Simulasi Take Over KPR BSI

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa memahami simulasi take over KPR BSI sangat penting bagi nasabah yang berencana untuk mengalihkan pembiayaan KPR ke BSI.

Lebih lanjut berikut adalah beberapa alasan kenapa harus paham Simulasi Take Over KPR BSI:

1. Membantu Menilai Keuntungan Finansial

Dengan memahami simulasi, nasabah dapat mengetahui apakah take over KPR ke BSI memberikan penghematan biaya, seperti cicilan yang lebih rendah dibandingkan dengan bank asal.

2. Menentukan Cicilan Bulanan yang Terjangkau

Simulasi dapat membantu nasabah melihat besaran cicilan bulanan yang harus dibayar setelah take over, sehingga kalian bisa memastikan bahwa jumlahnya sesuai dengan kemampuan keuanganmu.

3. Memahami Perubahan Tenor Pembiayaan

Pahami apakah tenor KPR akan lebih panjang atau pendek setelah dipindahkan ke BSI, dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi total biaya yang harus dibayar selama masa pinjaman.

4. Mengevaluasi Pilihan Skema Pembiayaan Syariah

Simulasi juga memberikan gambaran tentang bagaimana sistem pembiayaan berbasis syariah, seperti Murabahah atau Musyarakah Mutanaqisah.

5. Membantu Membandingkan Opsi Bank Lain

Dengan memahami simulasi, kalian bisa membandingkan tawaran yang lebih menguntungkan dari bank lain dan membuat keputusan terbaik untuk kebutuhan finansial.

Demikianlah penjelasan yang dapat disampaikan mengenai Simulasi Take Over KPR BSI. Semoga dapat bermanfaat dan membantu.

Eshter

Berpengalaman dengan latar belakang dalam bidang ke penulisan tentang bank dan keuangan dan telah bekerja sebagai penulis keuangan di berbagai situs keuangan selama lebih dari 3 tahun. Pengalaman mencakup analisis pasar, pengelolaan portofolio, dan penulisan laporan keuangan yang mendalam. Dengan pengetahuan yang luas tentang industri perbankan di Indonesia, saya berfokus pada mengedukasi dan memberikan wawasan kepada para pembaca tentang berbagai aspek keuangan dan perbankan.

Bagikan:

Tags: